Langsung ke konten utama

Mendadak Viral, Betulkah Hotel Niagara Malang Horor?

Mendadak Viral, Betulkah Hotel Niagara Malang Horor?

Malang - Hotel Niagara Malang menjadi viral di media sosial. Disebut-sebut horor.
Hotel yang dibangun pada tahun 1918 tersebut berada di Lawang, Malang, Jawa Timur menjadi perbincangan. Bangunan dan ornamen yang serba klasik menjadi perbincangan dan dikaitkan dengan kisah horor. 

Merujuk beberapa sumber, hotel ini berada di dekat pasar Lawang dan Stasiun Lawang. Harga sewa hotel niagara per kamar satu malam antara Rp 199 ribu hingga 250 ribu. Versi traveloka


Hotel Niagara Malang menawarkan fasilitas area parkir, restoran, dan laundry. Tidak ada kolam renang di hotel itu.

Dari foto-foto yang ada di situs agen perjalanan, bangunan hotel itu memang tampak lawas.

Rupanya, Hotel Niagara Malang ini memiliki cerita yang sangat fantastis, lho. Hotel itu memang hotel kuno, berdiri pada tahun 1918.

Perancangnya arsitek asal Brasil yang mengusung konsep ala Belanda, Brasil, China, dan Victoria.

Awalnya, Hotel Niagara Malang merupakan sebuah villa keluarga yang dimiliki oleh Liam Sian Joe yang merupakan seorang pengusaha berdarah Tionghoa.


Keberadaan bangunan ini menjadikan Hotel Niagara Malang dijuluki bangunan tertinggi se-Asia pada masanya. Dengan tinggi gedung sekitar 35 meter, dan terdiri dari lima lantai.

Pada tahun 1960, Liem Sian Joe menjual villa nya kepada pengusaha bernama Ong Kie Tjai sebab Liem Sian Joe memutuskan untuk tinggal di Belanda saat itu. Hingga akhirnya, Ong Kie Tjai mengubah villa tersebut menjadi Hotel Niagara pada tahun 1964.

Hotel Niagara diisukan sebagai hotel yang mistis, hal tersebut dipicu karena bangunan yang sudah berumur, dan juga beberapa mitos yang menyeramkan. Walaupun begitu, dilansir dari berbagai sumber banyak yang mengatakan bahwa hotel tersebut tidaklah mistis.

Sebaliknya, banyak sekali pengunjung yang mengatakan bahwa Hotel Niagara merupakan hotel yang sangat indah dengan pondasi yang kokoh, dan juga memiliki nuansa klasik yang amat kuat. Suasananya pun nyaman, dan bahkan jauh dari kata mistis.

Traveler yang menginap memberikan review cukup sip di hotel itu.

Harta***: "Suasana tenang, nyaman, bersih dan menyenangkan"

Aman***: "Hotelnya sejuk, bangunan masih asli pokoknya menyenangkan, pelayanan ramah"

Dari Tripadvisor, sejumlah traveler juga telah memberikan penilaian.

meimei***: "Awalnya saya dengar hotel ini seram karena bangunannya jaman belanda. Akhirnya, saya coba juga menginap di sini. Jangan berharap kamar seperti hotel kelas bintang lima, karena di sini bangunannya cukup tua, jadi kita disuguhi kamar standart bangunan tua. Karena sebelumnya saya sudah mendengar tentang keseraman hotel ini, jadi ketika saya masuk ke sini jadi berasa ada hawa seram. Padahal, sih biasa-biasa aja. Untuk kamar mandi kurang bersih, mungkin karena bangunan tua kali ya".

Luk***: "Mungkin ini salah satu hotel tertua di kawasan Malang Raya. Kalau tidak salah, hotel ini juga didirikan oleh Keluarga Sarkies yang juga mendirikan Hotel Majapahit yang terkenal itu. Tentang rumor hantu itu hanya isapan jempol belaka. Malah hotel ini sangat dekat dengan pusat keramaian Kota Lawang, cukup berjalan kaki tidak lebih dari 5 menit sudah sampai ke Pasar Lawang yang beroperasi nyaris 24 jam sehari".

Popular

Santuni Kaum Dhuafa dan Anak Yatim, Gabungan 3 Komunitas Gelar Baksos Di Sukorejo

Gabungan 3 Komunitas Sosial Lakukan Bakti Sosial Santuni Kaum Dhuafa dan Yatim Piatu Pasuruan PGP - Mengisi Kegiatan rutin yang dilaksanakan dua minggu sekali, Gerakan Bakti Sosial Lumbung Zakat (BSLZ) melakukan bakti sosial (Baksos) memberikan bantuan bingkisan paket Sembilan Bahan Pokok (Sembako) kepada kaum kurang mampu (Dhuafa'), Fakir Miskin serta Yatim Piatu sebanyak 58 paket. Di Dusun Sengkan, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Minggu 08/03/2020. Kegiatan baksos yang juga diikuti oleh komunitas lainnya yaitu komunitas Purwodadi Guyub Pasuruan (PGP) dan Tiga ASWAJA dari Sidotopo, Sidoarjo tersebut menurut Nur Hadi Suseno, dilakukan agar dapat menjalin tali silaturahmi kepada sesama Kelompok (Komunitas) dan juga Kegiatan ini dianggap sebagai bentuk rasa syukur dan semangat berbagi kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung untuk menumbuhkembangkan rasa empati. "Kegiatan seperti ini rutin kami lakukan dua minggu sekali, dan alhamd

Alhamdulillah, ODGJ 'RD' Akhirnya Mendapatkan Penanganan Dari Dinas Terkait

Alhamdulillah, ODGJ 'RD' Akhirnya Mendapatkan Penanganan Dari Dinas Terkait Purwodadi PGP, - Tim Yayasan Bengkel Moral Sathohama (YBMS) Bersama Dinas Sosial (Dinsos) Pasuruan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Puskesmas Purwodadi, Tim Purwodadi Guyub Pasuruan (PGP) serta Kepala Desa (Kades) beserta Perangkat Desa Capang memeriksa dan memberikan perawatan kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) 'RD' (Inisial) laki-laki berusia -+30 tahun di Dusun Semambung, Desa Capang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Kamis 05 Maret 2020. Bermula dari kegiatan Bakti Sosial (Baksos) yang dilakukan oleh Komunitas PGP pada Minggu 01/03/2020 di Dusun Semambung yang mana pada saat penyaluran bantuan, dimana diketahui ada salah seorang yang terus menerus berteriak tanpa henti di salah satu rumah warga. Setelah ditanyakan ternyata yang bersangkutan adalah penderita ODGJ. Menyaksikan hal tersebut, lantas Tim PGP melakukan koordinasi dengan Keluarga serta Kepala

Kades Capang Turut Partisipasi dan Pendampingan Komunitas PGP Santuni Kaum Dhuafa'

potho bersama Kades Capang dan Komunitas PGP Purwodadi PGP, - Senyum bahagia terpancar dari raut wajah Mbah Mariati (80) dan Mbah Tariman (85) kaum dhuafa' warga Dusun Semambung, Desa Capang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Kala menerima bantuan santunan uang dari Kepala Desa (Kades) Capang, serta paket sembako dari Komunitas Purwodadi Guyub Pasuruan (PGP). Minggu 01 Maret 2020. Dok:_ Wartiya salah satu dhuafa' penerima santunan. poto bersama Kades Capang dan Komunitas PGP Hal serupa juga dirasakan Kaum dhuafa' yang lain diantaranya, Umrotin (70), Mbah Riaji (79), Wartiya (60). Dengan didampingi oleh Selamet, selaku Ketua RT005 RW012 serta Dukungan dan peran langsung oleh Yahya, Selaku Kepala Desa Capang, Secara Door To Door dari rumah ke rumah bantuan diberikan secara tunai. Dok:_tariman & Mariyati pasangan suami istri, Dhuafa' tak mempunyai anak Usai penyaluran bantuan santunan kepada kaum dhuafa' Komunitas PGP melanjutkan serangkaian