Malang niejunt.blogspot.com - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyasyi mendorong penuh konsep budidaya Alpukat Pameling Usai menerima kunjungan dari petani dan komisaris Paranusa yang berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Senin 28/12/2020
Selain dikenal sebagai salah satu wilayah di Jawa Timur yang memiliki lahan pegunungan dan sawah terasering terbesar dan penghasil buah berkualitas tinggi, wilayah Malang kini juga sudah menjadi objek agrowisata kelas Nasional.
Sawah terasiring dan lereng perbukitan malang, menurut Kepala BPPSDMP Prof. Dedi Nursyasyi sangat indah dan memiliki potensi untuk menghasilkan buah dan sayur khusus berkualitas tinggi yang tidak dimiliki daerah lain. Akan tetapi, potensi ini akan lebih memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya tarik wisata yang lebih tinggi jika dikembangkan atau dikelola dengan konsep malang food estate berbasis Alpukat dan budaya bertani yang ada.
"Kita telah sepakat untuk prioritaskan dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk kembangkan potensi malang ini melalui budidaya Alpukat Pameling, dengan Pola memelihara alam dengan budaya yang bagus dan membuat pariwisata semakin menarik," kata Prof Dedi.
Ia juga menjelaskan, untuk memelihara sumber daya alam yang dimiliki malang, intervensi yang dilakukan oleh pemerintah tidak hanya Buah dan Sayur Mayur. Tetapi juga dengan pengembangan ternak dan penanaman komoditas lain serta perkebunan, salah satunya seperti kopi.
Selain itu, dalam pernyataannya Prof. Dedi juga menekankan bahwa tidak boleh ada alih fungsi lahan agar malang sebagai warisan budaya Nasional semakin terjaga dan tetap lestari.
"Artinya rakyat tidak hanya mendapat hasil dari pertanian, khususnya Alpukat. Akan tetapi juga membawa nilai dari sisi pariwisatanya. Saya berharap Malang ini menjadi landmark yang paling kuat ke depannya. Nilai budaya harus kita jaga dan tidak boleh ada alih fungsi lahan," jelas Dedi.
Pengembangan komuditas Alpukat Pameling tersebut, menurut Prof. Dedi merupakan salah satu upaya yang tepat. karena Alpukat jenis Pameling sekarang juga sudah berhasil dikembangkan di daerah tetangga, seperti Probolinggo dan Pasuruan.
"Mudah-mudahan Alpukat Pameling bisa menjadi contoh pembudidayaan yang dikolaborasikan dengan wisata," pungkasnya. (Junt_35)